Senin, 18 Oktober 2010

Saat rindu itu melanda.

Monday eve, 18th of october 2010, its raining day
Saya rasa semua orang pernah merasakan rindu, rindu pada apapun itu. Manusia, benda, atau momen tertentu. Di kala hujan seperti ini, rasa rindu itu dirasa kian menggelora. Entah ada apa di dalam rintik hujan. Yang jelas tak sedikit orang yang merasa hujan bagai membuka kenangan yang tersimpan dalam setiap tetes air langit ini.

Kali ini saya rindu keluarga saya. Sudah satu bulan rupanya dari semenjak lebaran. Dan puasa syawal pun hanya sempat saya lakukan 4 hari saja L. Tapi Alhamdulillah saya sudah melunasi hutang puasa saya hehe J. Sebenarnya sih dari beberapa hari yang lalu. Sudah 3 tahun lebih jadi anak rantau di Jogja dan betah di Jogja rupanya tidak menjamin rasa kangen saya tergerus waktu alias lama-lama tidak kangen rumah.

Saya kangen papah saya. Papah yang cerewet di rumah, suka cari perhatian, tapi ga pernah nurut dibilangin. Punya kecenderungan cari penyakit. Yawn, begitulah kurang lebih. Beliau punya kata-kata andalan kalo saya sedang di rumah beberapa hari atau dalam jangka waktu yang lama.
“Senangnya bisa makan bersama seperti ini ya ndhuk.. “ 
jeder!aku selalu merindukan frase itu. Ga kerasa hampir tiga tahun papah selalu khawatir dan ngitung anak-anaknya lengkap atau tidak setiap ada ambulance lewat. Kekhawatiran berlebihan memang. J,, sekarang pesannya ganti “nak, awas nanti kalo kamu punya pacar lagi, kamu aku pecat jadi anak” *yaks papah yang over cinta sama anaknya, jealousan mulu kerjaannya.* hehehe J

Saya kangen mamah saya. Mamah yang kalo merintah sesuatu ga cukup sekali perintah. Mamah yang selalu kehilangan barang-barangnya yang padahal baru saja diletakkan di suatu tempat dan kena marah semuanya *sepertinya ini sifat ini menurun pada saya haha J*. Mamah yang tukang komentar, apa apa dikomentari. Bahkan orang yang lagi lewat depan rumah pun dikomentari, cocok banged sama uwit J, kadang gerah juga ni sama sifatnya yang begini. Well, udah 3 tahun lebih saya meninggalkan mamah. Ga gantiin mamah jaga toko pas istirahat or solat. Dari 365 hari mungkin hanya 65 hari saya habiskan di rumah. Sekarang mamah ga sesehat dulu. Mesti dipantau terus tensinya setiap hari. 3 kali sehari. Dan adegan papah yang bilang “ Seandainya bisa aku gantikan, aku gantikan kamu mah, biar aku saja yang sakit”, membuat saya menyadari ternyata papah saya romantis sekali J

Saya kangen uwit. Uwit yang kalo bersih bersih ga pernah ikhlas.haha.Uwit yang sedang belajar menyempurnakan hijabnya.*haduh mesti nyusul ni*.yang ada kalo curhat sama dia ni, sampe pagi ga kerasa. Mulai ngakak ngakak sampe nangis nangis.haha.Uwit adalah pecinta Mimin alias Lee Min Hoo. Setiap dia muncul di satu scene entah itu lagi apa, dia slalu teriak,” gilaaa mas Mimin ganteng banged”.Dan saya? Cuma bisa mengelus dada J


Saya kangen Ubay. Ubay si bungsu yang selalu menganggap dirinya valentino rossi. meski yang mirip Cuma rekor jumlah dia nabrak mobil orang atau lebih tepatnya menabrakkan diri ke mobil orang. Tiap mamah nelvon, ga jauh jauh dari ubay yang lagi-lagi jatuh dari motor. L. Setiap saya melihat anak SD yang naik sepeda, saya selalu teringat dia. Haha. Padahal sekarang tingginya melebihi saya 20 cm L.apa-apaan itu?

Terakhir keponakan-keponakan saya. Mereka ini ga ada abisnya. Saya selalu rindu akan kabar.bahwa mereka setingkat lebih tinggi perkembangannya. Dede radit sudah lancar jalan dan bicaranya. Mas Reva yang kian pinter bahasa inggrisnya.*nantangin tantenya niJ*.dan mbak dilla yang makin cantik aja J.

Aduhh saya kangen. Saya rindu. Saya sayang mereka. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar