Rabu, 10 November 2010

Aku ingin menyayangimu dan disayang olehmu tanpa batas.

Wednesday 11 november 2010 (@my hum swit hum)

 “Aku pun mengganti semuanya dengan definisiku.

Dalam hati ingin memeluknya saat dia menggigil kedinginan saat dia kesakitan. Tapi apalah daya, cintaku padaNya lebih kuat hingga aku hanya sanggup membuatkannya teh atau susu hangat dan memasakkan air agar dia tidak kedinginan.

Dalam hati ingin menutup pintu rumahnya, agar terlelap dia dalam tidurnya. Tapi apalah daya, cintaku padaNya yang membuat pintu rumahnya terbuka agar aku tetap bisa menjaganya dan tidak terjadi fitnah bagi kami berdua. Menjaga setiap orang yang berlalu lalang di depan rumahnya tetap dapat memantau kami berdua

Dalam hati ingin selalu bersamanya, menjaganya semalam suntuk, agar dia dapat memanggilku setiap waktu. Namun, yang dia dapati hanyalah sebotol air putih yang aku letakkan di sampingnya. Aku takut dia dehidrasi, lemas dan tak sanggup meski hanya berjalan saja ke dapur.

Dalam hati aku takut ketika dia melaju kencang motornya dengan aku di belakang punggungnya. Ingin sekali memeluknya erat. Namun sekali lagi, aku hanya sanggup berdoa dalam diam, agar Allah selalu melindungi kami berdua. Dan sesekali membenahi selempang tasnya agar tak mengganggu tanganya memegang kuat kendali.

Dalam hati aku ingin menjadi copilotnya kapanpun kemanapun. Mengecup keningnya setiap akhir perjalanan kami berdua. Tapi apalah daya, aku hanya mampu mengusap kepalanya merapikan rambutnya yang tak jarang kusut dan amburadul.

Lihat Tuhan? Aku tetap menjaga cintaku untukMu Tuhan. Aku mengganti definisi semuanya. Aku bertahan tetap mencintaiMu. Namun apa yang aku dapat? Aku aku bersama luka yang entah aku tak tahu kapan mulai muncul dan aku tak tahu dengan apa aku membuang bekasnya yang sewaktu-waktu masih tersisa perih. Sangat perih.  ”

Pernah mengalami yang seperti itu? Mencintai seseorang tapi mencintai Tuhan dengan begitu besarnya? Mengetahui apa yang harus dilakukan tapi tidak melakukan yang seharusnya? Terjebak dalam hubungan yang serba dibatasi?

Baiklah apa definisi yang saya ubah dari paragraf diatas?. Yap definisi pacaran. Pernah mengetahui apa itu pacaran Islami?. Dalam paragraph diatas adalah diri saya yang tidak dapat memahami apa itu sesungguhnya pacaran islami. Dan saat ini? Saya hanya dapat tertawa mendengarnya. Tidak ada sama sekali apa itu pacaran islami tidak akan pernah ada jika dan hanya jika kalian memahami Islam seutuhnya.

Saya bukan orang tak berilmu. Yang tidak tahu bahwa tidak dikenal istilah pacaran dalam islam. Saya hanyalah anak muda dimabuk kepayang oleh cinta dan tak tahu apa yang harus saya lakukan ketika saya menemukan orang yang saya cinta dan mencintai saya. Menikahpun belum sanggup. Terjebak dalam pergaulan. Menginginkan pengakuan. Dan akhirnya saya pun pacaran.  L

Akhirnya ya terjadilah hubungan yang tidak jelas. Setengah-setengah. Serba dibatas-batasi. Dibilang bejat ya enggak bejat-bejat amat. Dibilang enggak dosa ya dosa. Karena saya tahu sesuatu yang dilarang dan saya melanggarnya. *goblok*

Alhamdulillah Allah masih sayang sama saya. Setidaknya saya tidak dibiarkan berlama-lama dalam keadaan nista seperti itu. Mau sampai kapan saya bisa menahan hasrat seperti itu dalam diri saya?. Dan  Setidaknya saya tidak bersama orang yang bejat di masa khilaf itu. Dan saya belajar banyak hal dari semua peristiwa itu. Bahwa hanya Allah yang tak akan pernah luput akan janji-janjiNya. Tak terkecuali dia akan menjadikan yang memuliakan diri seorang pendamping yang memuliakan diri pula. Aamiin ya Rabb.

Kamu siapapun kamu, yang Allah ciptakan aku dari tulang rusukmu. Yang Allah takdirkan untuk dapat ‘tumbuh’ bersamaku. Aku tahu aku akan banyak mengecewakanmu. Kamu pun akan banyak mengecewakanku. Karena kita berdua ya manusia. Tiada yang sempurna. Satu yang aku tahu. Aku dan kamu tidak akan mungkin menemukan labuhan lain selain masing-masing kita berdua. Allah akan selalu melindungi kita berdua. Menghubungkan kita berdua melalui doa-doa kita. Meski tidak mudah menjalankan apa yang kita yakini itu benar *di mata Allah*, Tetaplah memuliakan dirimu. Allah akan bersama orang-orang yang memperjuangkan agamanya. Karena sungguh Aku ingin menyayangimu dan disayang olehmu tanpa batas kecuali cinta kita terhadapNya yang tiada duanya, dengan cara yang cintaiNya pula….,Karena hanya dengan cara itu, aku dapat bersamamu di dunia dan akhirat. J