Rabu, 19 Desember 2012

saya. dan mereka.

Thursday, 20 Desember 2012
yeay 20122012, cantik ya tanggalnya? iseng aja liat blog kok ya tahun ini saya ga produktif nulis, haha cuma 3 postingan aja. Maka dari itu di tanggal cantik ini saya ingin memostingkan sesuatu. Yah apalah sesuatu. 
Saya dan mereka. Mereka di sini adalah benda-benda yang menemani saya sampai detik ini. Setia. hahaha.

Kalo memang disebutkan ya sifat orang itu ga jauh-jauh dari benda yang dimilikinya, dan bagaimana cara dia merawatnya. baiklahhhh.. saya memang cenderung sembarangan tapi setia. setia tiada tara. sehidup semati. hihihihi. yah begitulah setiap kelebihan pasti ada kekurangan. apakah benda-benda yang mewarnai hidup saya,
1. Samsung galaxy mini 
Handphone android pertama keluaran samsung ini ga saya beli pas lagi hot-hotnya juga, pas udah murah kok. Sebenernya sih mamah papah mampu beliin yang lebih bagus haha, tapi saya nya yang tidak mau. Saya terlanjur jatuh cinta dengan handphone bersistem ginger bread berbalut cashing putih-silver. Saya ngefans sama gadget berbau putih, bukan mentang-mentang calon dokter juga sih. cuma gimana gitu ya rasanya putih itu lucu. cute banget. Hape ini dibeli 3 Desember 2011 pas mau masuk stase Bedah. dibalut antispy tanpa hardcase atau softcase, karena rencananya beli di pasar kranggan haha, handphone ini mampu mempesona para koass lain, para perawat dan dokter karena dikira BB Torch padahal harganya yah cuma 1,3 juta aja. hihihi. Dulu sebelum beli handphone ini saya pakai nokia 3120 classic awet banget 2,5 tahun yang ga awet itu cashingnya, tombol navigasinya lepas terus padahal udah diganti beberapa kali akhirnya jatuh ke tangan mamah hahaha. Sampai sekarang handphone ini masih bagus, kecuali kameranya yang lagi error dan belum juga saya benerin karena ga ada waktu ke jogja pas weekdays. yah maklum koass. 
2. Netbook Acer aspire one D270
Lagi-lagi putih silver, netbook ini baru dibeli sekitar tanggal hmmm berapa ya.. pas mau stase anak pokoknya. Ini juga gara-gara laptop saya yang lama rusak karena jam terbang tinggi. Online 24 jam, nonton serial 24 jam, sampe ketendang dari tempat tidur karena saya ketiduran hahaha. wajar sih rusak :). 
3. Tas bodypack
bodypack ini juga bukan bodypack yang mahal, tapi yang paling murah. jangan dikira ini 400 ribuan ya. cukup 200 ribu aja, tapi saya beli juga gress. kenapa ga beli yang 400 ribu aja? bukan ga punya duit cuma eman-eman. sayang duitnya. beli pas tanggal 11 Oktober 2011 pas bolak balik ke ambarukmo plasa cari sandal buat wisuda eh malah kecantol tas. alasannya kenapa pilih bodypack yang ini? yang pertama murah. yang ke dua awet. yang ketiga tempat laptopnya itu tebel ga kaya tas lain dengan harga sama. hahaha. yang terakhir karena jodoh sama tas ini kali ya. hedeh jodoh lagi jodoh lagi.
4. Crocs
Crocs palsu alias KW asli ini sepatu nyaman banget. koass banget. dulu jaman kuliah akhir-akhir seneng banget pake heels, yah kitty heels sih yang pasti ga norak lah dibawa kuliah. ini juga semua gara-gara papah yang ngomporin karena motor kan matik tuh ya pake lah heels toh kaki ga buat pindah gigi juga :). baiklah. tapi setelah koass crocs walopun KW teteplah yang paling nyaman di kaki. Paling sesekali pake kitty heels kalo kegiatan cuma di poliklinik dari jam 9-12 pas stase2 tertentu, atau anestesi yang cuma dipake pas dari parkiran menuju OK (kamar operasi), ga kebayang kalo pas saraf atau pas penyakit dalam pake heels, itu akan membunuhmu pelan-pelan. hahaha
5. Vario G 3109 H*
Ini motor ga bakal saya jual sampe kapanpun. di sana banyak baret baret yang menjadi saksi bisu sejarah kehidupan Intan Lindia Sari sebagai mahasiswa kedokteran. Motor yang setia banget dari jamannya ga bisa naik motor sampe ngebut cuma 5 menit dari stasiun tugu ke gamping jam setengah 2 malem haha. Tawa tangis cinta patah hati saya lalui bersama motor ini. meski udah baret semua, gara-gara truk yang bawa dari jogja ke salatiga lebih tepatnya saya tetep cinta motor ini. meski sekarang sering mati pas jalanan turunan saya tetep setia sama motor ini, kenapa? karena motor ini tetep bisa dinyalain lagi kok mesinnya haha. busuk :))
6. Modem ZTE
Ini sih modem baru, karena yang lama kelempar dari tempat tidur nabrak teralis jendela kamar dan hancur berkeping-keping. 
7. Flashdisk Kingston 4 GB
Alhamdulillah awet ya, meskipun kalo punya duit saya lebih milih beli hardisk eksternal buat nyimpen serial korea sebanyak-banyaknya haha. Tapi yah karena belum ada duit lebih saya memilih bertahan pake ini flashdisk, cukup lah buat sekedar ngeprint atau ngopy tugas2 yah sama film satu apa dua gitu. masih cukup lah. 
udah ah cukup segitu dulu. yang jelas, apa yang menjadi pertimbangan saya dalam memilih barang-barang itu adalah fungsinya, dan seketika dia memang memiliki spesifikasi yang saya butuhkan, dan selama dia HIDUP saya akan mempertahankannya sampai mati. hahaha 

Sabtu, 17 November 2012

ruang

ada yang tak bisa aku jelaskan melalui kata.
ada yang tak bisa kita perjelas melalui janji. 
ada ruang yang tak bisa aku mengerti dimana aku menempatkanmu.
perasaan nyaman bersamamu yang tak aku dapatkan bersama yang lain. seperti itu pula aku merasa sangat takut kehilanganmu. aku mendapati diriku menangis ketika seseorang ingin masuk dalam hidupku. percaya atau tidak aku benar-benar takut kehilanganmu. apakah semua itu juga dirasakan olehmu? ataukah hanya perasaanku saja. 
aku mendapati diriku merindukan seseorang tapi tanpa rindu darinya. mungkinkah itu kamu?
semuanya menjadi samar. ataukah aku yang membuat menjadi samar?
aku harus bagaimana? membiarkan waktu menjawab semuanya?
sementara aku menata ruang untuk menempatkanmu dengan benar. 



Rabu, 17 Oktober 2012

saya dan dua puluh tiga

Dua puluh tiga september dua ribu dua belas tepat saya berusia dua puluh tiga tahun. Facebook reminder sengaja saya nonaktifkan karena tak ingin rasanya semua orang tahu jikalau saya berulangtahun hari itu. Yah dua puluh tiga tahun membawa saya kepada sebuah introspeksi diri sendiri tentang apa yang sudah dilakukan, apa yang harus diperbaiki, dan apa yang menjadi sebuah masa depan.

Di dua puluh tiga tahun ini saya masih saja sendiri. Bedanya saya lebih stabil dan jelas maksud dan tujuan hidup ini. Saya tidak lagi ingin menye menye, meski hasrat ingin menghedon tiada habisnya. Hanya saja seringkali hasrat itu kepentok tempat hedon yang sebatas happy puppy, spesial sambal, dan lapangan pancasila di kota hati beriman ini. 

Di dua puluh tiga ini saya masih berstatus koass. Yang setiap pagi follow up pasien, menanyakan keluhan, memeriksa, merencanakan terapi, dan siap dengan segala jenis pertanyaan yang dilontarkan para konsulen kami tentunya segala bentuk tugas yang menyertai kekurangan kapasitas otak kami saat kurang tepat menjawab pertanyaan konsulen. 

Di dua puluh tiga ini saya memaknai hidup sebagai pengabdian kepada yang Maha Memiliki Hidup. Pembaktian kepada yang wajib disayangi dihormati, ibu ibu ibu bapak. Perhatian kepada kakak, adik, kakak ipar, dan keponakan. Pengabdian terhadap jiwa manusia yang melalui ilmu dan skill seorang calon dokter, Allah ingin selamatkan.

Di dua puluh tiga ini, semakin sulit mencari waktu untuk sekedar menanyakan mamah masak apa hari ini dan segala remeh temeh canda antara anak dan ibu bapak dan keluarganya. Pagi buta memulai hari dan dini hari mengakhiri hari. Waktu pun saya curi-curi untuk sekedar absen kepada mereka yang dalam doa setelah lima waktunya menyebut nama saya. keselamatan saya. kesehatan saya. segalanya tentang kebaikan dan kemudahan dalam hidup saya.

dua puluh tiga, mengingatkan akan 19 hari lalu kepada seorang teman baik, sahabat dekat yang saya ajak berbagi milkshake chocolate special di waroeng steak dan bertanya akan rencana saya dalam waktu dekat ini.

Di dua puluh tiga ini, saya bukan lagi yang menye menye tentang mengejar cinta seseorang. Merebut hati seseorang. Sibuk menarik seseorang. Bukan. Karena bagi saya, saya tidak butuh orang yang saya kejar mati-matian untuk dijadikan teman seumur hidup. Pasangan bukan lagi orang yang cukup untuk diajak have fun dan hang out. Tapi saya mencari seseorang yang dapat menjadi seorang teman seumur hidup. 

Teman tidak dicari melalui sebuah pendekatan luar biasa gencar dengan segala topeng kebaikan yang saya paksakan untuk dapat tampil sebaik mungkin sesempurna mungkin di hadapannya. Teman bukanlah orang yang saya tipu untuk dapat saya rebut hatinya. Bukan.

Teman yang saya cari adalah seorang mukmin. Dia orang yang mau mengerti saya dan dapat saya mengerti tanpa paksaan, ikhlas. Teman hidup yang saya cari harus bisa menjadi teladan yang baik bagi saya dan anak-anak kami nantinya. Teman hidup adalah orang yang dapat saya terima pendapatnya dan saya laksanakan selama itu tidak melanggar syariat. Teman hidup adalah orang yang dapat saya turuti dan mendapatkan surga darinya, karena saya menjadi tanggungjawabnya bukan lagi tanggungjawab orangtua saya. Dia menafkahi kami dengan nafkah yang halal dan dia harus dapat mengerti bahwa saya juga memiliki janji, sumpah sebagai seorang yang mengabdi kepada umat.

Selebihnya cara kami bertemu saya tidak mempermasalahkan. Hanya saja cara kami saling mengenal yang saya tidak ingin melalui sebuah hubungan yang tidak berkah, tidak diridhoi Allah. Hanya saja akan lebih terasa afdol jika saya mengenalnya sendiri, dipilihnya sendiri tapi dengan cara yang baik. :)

Menikah adalah rencana paling dekat saya setelah saya menyelesaikan studi yang panjangnya luar biasa ini. Paling lambat adalah setelah internship dan paling cepat adalah setelah koass selesai. Jadi impian foto bersama suami saat sumpah dokter bisa kesampaian hahaha :))

Setelah lulus ini saya ingin bekerja di sebuah rumah sakit yang menghargai dokter umum, dan jikalau ada seperti yang diceritakan konsulen saya, dokter umum yang dispesialiskan di UGD. Selain mendapatkan banyak pengalaman, banyak ilmu, rekomendasi untuk masuk PPDS. Sukur-sukur disekolahkan. hahaha doanya dokter pas-pasan bukan dari keluarga dokter pula. :)

Menikah kemudian memiliki anak satu atau dua setelah itu bisa sekolah lagi adalah rencana saya. Maksimal umur 30 tahun saya harus sudah sekolah lagi, takut keburu males dan ketuaan. Malu jikalau residen lebih tua daripada konsulenya. :D

Dulu saya ingin mengambil beasiswa entah kemana itu ke luar negeri untuk S2 ternyata saat ini PPDS sudah mencakup S2 alias double degree Alhamdulillah ga buang buang waktu deh ya. :)

PPDS apa saya masih menimang-nimang. spesialis yang cukup santai tidak terlalu emergensi sehingga saya masih dapat bersama keluarga. Buat apa harta banyak tapi tidak cukup waktu bersama keluarga? Hidup tidak terasa nikmat. 

Bismillah saja semoga memang benar kata teman saya, kita tunggu 1 tahun 9 bulan lagi ya.. semoga saya sudah bertemu dengan mas jodoh dan rencana saya dapat terwujud. Semoga Allah meridhoi. 


Kamis, 16 Februari 2012

seperempat perjalanan..

16 februari 2012

Ga terasa ternyata sudah seperempat perjalanan. Proses ini dilalui dengan penuh haru biru, nangis diampet, marah juga diampet. Bukan cuma ilmu medis tapi kedewasaan pun diasah di sini. Dari yang baca EKG cuma ngertinya dari sekian banyak lead itu yang dibaca lead 2 doank sampe sekarang Alhamdulillah udah mudheng kaya apa itu EKG, semua ini karena Bunda konsulen Sp.PD yang dengan sabar membimbing anak didiknya ini dengan sarapan EKG tiap pagi. Dari mulai takut lemes ngedrop liat darah sampe bosen liat darah. Dari yang ga tega liat perut diiris iris hingga berasa jahit kulit manusia itu lebih gampang dibanding jahit baju. haha

Bersama kelompok kecil yang ga jarang sering cekcok kami berusaha tetap bersama dan berbahagia melewati proses ini. Mau gimana lagi ini tahapan yang emang harus dilalui harus dilewati. yeah balik lagi ke kata "sapa suruh jadi dokter" -_-

Well, ga berasa udah setengah tahun aja ada di Salatiga. Di rumah sakit yang semakin lama berasa rumah sendiri. Saking seringnya dan lamanya kami berada di RS. Orang-orang yang ada di sana udah berasa keluarga sendiri. Walaupun ga jarang emang "anggap saja" sebagai keluarga sendiri. #koasspastitaumaksudnyapa

Jaga malam dianggap aja seperti camping. Tidur bersama para sejawat dari lawan jenis juga biasa. tapi jangan mikir macem macem karena sungguh kami kalo tidur bagaikan mati suri ga ada terbersit niatan macem macem. bisa tidur nyenyak semalaman tanpa dibangunkan pasien atau telepon konsulen aja udah bersyukur sampai sujud syukur. jadi ya yang tukang ngorok siapa yang ngileran siapa udah ketauan semua. hahaha

Proses ini bener bener jadi ujian. ga cuma yang pacaran aja. yang sahabatan. yang temenan. ya ujian buat semuanya. kadang yang deket malah jadi bubar kadang yang bubar malah jadi deket *eh ngaco*. karena semua orang terlalu lelah berpura pura menjadi sosok yang yeah semu. wkwkwk para koass bakalan ketauan pribadinya seperti apa. yang ada malah menjadi semakin meledak ledak gara gara kecapekan, kelaparan, atau kurang tidur. Jadi ya siap siap mental aja kalo semuanya bisa terjadi dalam dunia perkoassan.

Belajar yeah intinya belajar. Itu kata kata yang aku camkan dalam hati ketika melewati proses ini yang ga jarang mengharu biru bikin nggerus, nangis, setres. Belajar jadi dokter yang berkualitas, belajar jadi pribadi yang matang, belajar manusia yang memanusiakan. inilah waktuku untuk belajar. Well, dua stase ke depan adalah stase yang paling berat pake banget jaganya. Hopefully semuanya berjalan lancar dan menyenangkan dan membahagiakan. aamiin